Thursday 25 September 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMELAJARAN BERBASIS IT BAGI SISWA

KATA PENGANTAR

Dengan mamanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahNya , kami dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis IT Bagi Siswa”.
Dalam rangka mengikuti “Lomba Makalah Ilmiah  Tingkat SMA/SMK/SEDERAJAT” & Seminar “Leadership & Organizing“yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi STMIK CIC  tahun 2013.
Penyusunan karya tulis ini melalui proses dan melibatkan berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan karya tulis ini sehingga berjalan lancar. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Losari Kabupaten Cirebon yang telah mengijinkan kami untuk mengikuti “Lomba Makalah Ilmiah Tingkat SMA/SMK/SEDERAJAT” & Seminar “Leadership & Organizing”, demikian juga kepada Bapak dan Ibu guru yang telah memberi dukungan moril dan spiritual, serta yang selalu menjadi inspirator dan motivator  kami untuk selalu memberikan yang terbaik. Dan berbagai pihak yang tidak bisa kami sebut satu persatu, yang telah membantu kami hingga terlaksananya  kagiatan untuk membuat karya tulis ini.
Kami mengakui masih banyak terdapat kelimahan dan kekurangan dalam karya tulis ini, maka sumbang saran yang konstruktif selalu penulis harapkan, mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat khususnya untuk setiap guru yang selalu berusaha mengubah perilaku dan karakter siswa kearah yang lebih baik.
Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah, sedang, dan yang akan kita lakukan untuk peningkatan kualitas pelajar. Amin.

Cirebon, 13 Mei 2013



Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang Masalah

Berdasarkan pasal 31 UUD 1945 mengenai Pendidikan dan Kebudayaan ayat 1 dan ayat 5 yang berbunyi :
1.      Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.
5.      Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
          Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab".
          Jadi, semua warga Negara berhak mendapatkan pendidikan yang di biayai oleh pemerintah. Dengan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan perkembangan jaman yang sudah semakin canggih. Setiap sekolah harus memiliki sarana dan prasarana yang dapat mendukung dalam proses pembelajaran yang berbasis IT. Berdasarkan UUD 1945 Ayat 5 yang bertujuan untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
          Di era globalisasi ini dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, banyak Sekolah, Instansi atau perusahaan yang beralih fungsi kegiatan kerjanya menjadi berbasis IT,guna menghasilkan Sumber Daya Manusia yang profesional dalam dunia kerja. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan adalah hal yang sangat mendesak dilakukan untuk menjawab tantangan kehidupan dunia yang serba teknologi. Untuk itu semua sekolah maupun perguruan tinggi yang ingin alumninya diterima dalam pasaran dunia kerja seharusnya mulai menggagas pembelajaran berbasis teknologi. Dari hasil analisis terhadap berbagai berbagai literatur menunjukan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi terdapat lima konsep utama softwere yang dijadikan alat dalam proses pembelajaran yaitu pertama teks file yang berupa doc, pdf, dan ppt. Kedua Gambar bagi mata pelajaran / atau mata kuliah yang mendukung aplikasi gambar, ketiga animasi keempat suara bisa dalam bentuk mp3, sound dan lain-lain dan kelima film yang bisa digunakan manakala dosen/guru berhalangan datang ketempat mengajar sehingga bisa merekam film sebagai pengganti dosen/ guru.
          Boomingnya hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi dalam beberapa tahun terakhir ini telah banyak membantu para pendidik ( guru, dosen, instruktur, dll ) dalam penyediaan media pembelajaran (instructional media ) dan sumber belajar ( learning resource ) serta alat peraga ( teaching aid  ). Setiap orang dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi kapan saja dan di mana saja, sesuai kebutuhan masing-masing. Di bidang pendidikan , para mahasiswa , siswa dan peserta pelatihan dengan mudah bisa memperoleh materi pembelaran yang berkaitan dengan topic yang di pelajari di sekolah atau menyelesaikan tugas yang di berikan guru/pelatih. Dewasa ini, media pembelajaran dan sumber belajar tidak terbatas hanya pada buku-buku di perpustakaan dan guru di sekolah.

B.   Identifikasi Masalah
           Berdasarkan latar belakang masalah dapat di ketahui masalh-masalah yang muncul, masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh IT terhadap dunia pendidikan ?
2. Pandangan Siswa terhadap Perguruan Tinggi IT di wilayah III Cirebon ?
3. Bagaimana hubungan antara media dan efektifitas pembelajaran ?

C.   Tujuan
           Perguruan Tinggi di Indonesia khususnya wilayah III Cirebon kini makin diminati dikarenakan banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga IT. Karya ilmiah ini bertujuan untuk ;
1.      Mengetahui  pengaruh penggunaan media/ model pembelajaran berbasis IT.
2.      Mengetahui  hubungan antara media dan efektifitas pembelajaran berbasis IT.


D.   Metode Penelitian
           Dalam penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode langsung dan pencarian referensi dari berbagai sumber.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Perguruan Tinggi

   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta Perguruan Tinggi disebut mahasiswa, sedangkan gurunya disebut Dosen.

   Di Indonesia Perguruan Tinggi dapat berbentuk akademi, institute, politeknik, sekolah tinggi dan universitas. Perguruan Tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan program diploma( D1, D2, D3 ) Sarjana ( S1) Magister ( S2 ) doctor ( S3 ) dan spesialis.

   Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi adalah :
1. sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebgai anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbul didalam masayrakat Indonesia
3. Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehinggadengandemikian memudahkan mereka berkomunikasi

   Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkatpengetahuan yang terdiri atas.
1. Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya Ilmu Sosial Dasar
2. Kemampuan professional; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3. Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.

           B.     Pandangan Siswa Terhadap Perguruan Tinggi IT di Wilayah III Cirebon
   Menurut salah satu siswa SMA N 1 LOSARI yang bernama Vidia mengatakan bahwa   “ Perguruan Tinggi yang berada di wilayah III Cirebon masih terbatas dari segi kualitas dan kuantitas “


C.   Bagaimana Hubungan Antara Media Dan Efektifitas Pembelajaran
1.      Pengertian Media Pembelajaran
              1.1 Media pembelajaran dalam Perspektif Sejarah
            Dari perspektif sejarah , penggunaan media sebagai alat bantudalam proses pembelajaran sudah melewati perjalanan  cukup panjang. Menurut Midun ( 2009 ), perkembangan konsep media dalam pendidkan di awali dengan munculmya aliran realisme dalam pendidikan yang dipelopori oleh Johan Amos Camenius pada abad ke-17, melalui sebuah tulisan dalm bukunya yang berjudul Orbis Pictus ( Dunia dalam Gambar ). Dalam pengamatan Camenius , anak-anak di eropa  yang tidak berbahasa latin ( jerman, francis, rusia, dsb ).
            Mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa latin. Bagi mereka bahasa Latin sangat abstrak dan sulit di mengerti , untuk itu diperlikan visualisasi agar lebih mudah di pahami. Dalam buku Orbis Pictus ,Comenius meberikan gambar bendanya untuk setiap kata dan di letakkan di samping kata tersebut. Dengan demikian bahasa latin yang di pelajari oleh anak-anak menjadi lebih nyata/konkret dan mudah diingat. Aliran realisme ini mendorong munculnya aliran visualisasi pendidikan atau pembelajaran yang intinya si pebelajar (guru) harus menggunakan gambar-gambar untuk memperjelas apa yang di ajarkannya kepada peserta didik.
              1.2. Pengertian Media Pembelajaran, Sumber Belajar dan Alat Peraga
   1.2.1. Media Pembalajaran (Instructional Media)
            Sebelum membahas lebih lanjut tentang pengertian media pembelajaran, ada baiknya terlebih  dahulu di bahas tentang makna masing-masing kata yang membentuknya. Media pembelajaran tediri dari dua kata, yaitu media dan pembelajaran.
Apa itu media?
          Secara etimologis, Media berasal dari Bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Istilah perantara atau pengantar ini, menurut Boove (1977), digunakan karena fungsi media sebagai perantara atau pengantar suatu pesan dari pengrim (sender) kepada si penerima (receiver) pesan. Dari sini, berkembang berbagai definisi terminologis mengenai media menurut para Dengan memahami kedua kata tersebut,maka akan dapat membantu kita dalam memberikan pengertia tentang istilah media pembelajaran.ahli media dan pendidikan. (Asyar:
Apa yang dimaksud pembelajaran?
          Kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Inggris, yaitu “instruction”. Instuction diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan siswa yang berlangsung secara dinamis. Ini berbeda dengan istilah “teaching” yang berarti mengajar. Teaching memiliki konotasi proses belajar dan belajar yang berlangsung satu arah dari guru ke siswa. Dalam hal ini, hanya guru yang berperan aktif mengajar, sedangkan siswa bersifat pasif.
Sekarang, apa definisi media pembelajaran itu?
          Setelah memahami pengertian kata “media” dan “pembelajaran” secara terpisah, maka dengan menggabungkan kedua istilah tersebut pengertian “media pembelajaran” dengan mudah dapat dipahami dengan mudah, yaitu apa saja yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Media pembelajaran, menurut Gerlech & Ely (1971), memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa perangkat keras (hardware), seperti computer , televise, projector, dan perangkat lunak (software) yang di gunakan pada perangkat keras itu. Dalam hal ini, pendidik juga bisa termasuk salah satu bentuk media pembelajaran sehingga menjadi kajian strategi penyampaian pembelajaran(Degeng,2001). Jadi, media pembelajaran tidak hanya berupa benda mati, tetapi juga benda hidup, seperti manusia. Sebagai benda hidup, media dapat juga merupakan pesan yang dapat di pelajari.
          Berdasarkan pengertian di atas, media pembelajaran dapat di pahami sebagai “segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.

1.3. Jenis Media Pembelajaran
          Secara umum, ada 4 jenis media pembelajaran, yaitu media visual, media audio, media audio-visual dan multimedia.
1)      Media visual, yaitu jenis media yang di gunakan hanya mengandalkan indra penglihatan peserta didik semata-mata, sehingga pengalaman belajar yang di terima peserta didik sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya seperti buku, jurnal, poster, globe bumi, peta, foto, alam sekitar dan sebagainya.
2)        Media audio adalah jenis media yang di gunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indra pendengaran peserta didik. Pengalaman yang akan di dapatkan adalah dengan mengandalkan indra kemampuan pendengaran.
3)        Media audio-visual, adalah jenis mesia yang di gunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indra pendengaran penglihatan dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat di salurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun  pendengaran.
4)        Multimedia,yaitu media yang melibatkan jenis media untuk merangsang semua indra dalam satu kegiatan pembelajaran. Multimedia lebih ditekankan pada penggunaan berbagai media berbasis TIK dan computer.

1.4. Manfaat Media Pembelajaran Bagi Siswa
   Pemanfaatan media pembelajaran dikaitkan sangat erat dengan peningkatan kualitas pembelajaran yang diharapkan. Pemanfaatan media pembelajaran oleh pendidik dihaarapkan dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, memfasilitasi proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, sesama peserta didik , dan peserta didik dengan ali bidang ilmu yang relevan dimana saja serta memperkaya hasil belajar mahasiswa. Hal ini dipercaya mampu mengubah suasana belajar yang pasif menunggu , dan pendidik sebagai sumber ilmu satu-satunya, menjadi siswa aktif berdiskusi dan mencari melalui beragam sumber belajar yang tersedia, sementara pendidik berperan menjadi fasilitator yangb sama-sama terlibat dalam proses beajar mengajar. Ketersediaan akan aneka ragam media dan teknologi pembelajaran bermakna bukan hanya bag ipendidik, tetapi juga bagi peserta didik, karena media dan teknologi pembelajaran dapat mebantu peserta didik secara luwes untuk mencapai tujuan pembelajaran.

              Manfaat model/ media pembelajaaran berbasis IT bagi siswa antara lain :
1.      Siswa menjadi kritis dalam proses belajar mengajar
2.  Menjadikan siswa menjadi bersemangat belajar dan juga menjadikan proses belajar mengajar yang menyenangkan tidak monoton
3.     Media pembelajaran di jadikan sebagai stimulsi perangsang agar siswa lebih semangat dalam menangkap materi yang di berikan oleh guru maupun instruktur
4.      Memudahkan siswa memahami, dan menangkap materi
5.      Efektifitas waktu
6.      Keterampilan fisik peserta didik menjadi meningkat
7.      Kemampuan daya piker berkembang
8.      Mendorong peserta didik membangkitkan minat belajar
              Berdasarkan Asyhar dalam bukunya “Kreatif Mengembangkan Media Penbelajaran”       mengungkapkan bahwa manfaat media pembelajaran:
a.  Memperluas cakrawala  sajian materi pembelajaran yang diberikan dikelas seperti buku, foto-foto dan nara sumber sehingga peserta didik akan memiliki banyak pilihan sesuai kebutuhan dan karakteristik masing-masing.
b.     Memberikan pengalaman belajar yang konkret dan langsung kepada peserta didik.
c.   Menambah kemenarikan  tampilan materi sehingga meningkatkan motivasi dan minat serta minat peserta didik untuk fokus mengikuti materi yang di sajikan, sehingga diharapkan efektifitas belajar akan meningkat pula.
d. Merangsang peserta didik untuk berfikir kritis, menggunakan kemampuan imajinasinya, bersikap dan berkembang lebih lanjut, sehingga melahirkan kreatifitas dan karya-karya inovatif.
e.   Penggunaan media dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.
f.    Media pembelajaran dapat memecahkan masalah pendidikan.
          Jadi manfaat media pembelajaran yang paling mengena pada siswa dalam proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan memudahkan materi untuk lebih di pahami. Dengan mudah di pahaminya materi siswa memiliki kreatifitas yang tinggi untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.5. Hubungan Media Pembelajaran dengan efektifitas Pembelajaran


       Berdasarkan materi di atas bahawa media adalah sebuah pengantar pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima pesan, sedangkan pembelajaran adalah sebuah proses dari titik 0 atau sesuatu yang tidak bisa menjadi memahami sesuatu atau dengan kata lain menjadi bisa. Jadi media pembelajaran adalah pengantar antara tidak bisa menjadi memahami atau bisa. 
Dalam proses pembelajaran jika pesan yang di kirim melalui pengantar tidak sampai ke penerima pesan maka proses pembelajaran dianggap tidak efektif, untuk itu diperlukan adanya media atau alat pengantar pesan yang menarik agar pesan tersampaikan dengan sempurna dan dapat dikatakan proses pembelajaran yang efektif.
          Berdasarkan hasil survei mengenai penggunaan media pembelajaran di kelas XI IPA 2 Maka didapatkan hasil sebagai berikut:


Hasil survei  penggunaan media pambelajaran kelas XI IPA 2:
Kelas
Media Pembelajaran dengan IT
Jumlah
Suka
Tidak suka
XI IPA 2
32 siswa
4 siswa
36 siswa

          Bedasarkan hasil table di atas diperoleh jumlah siswa yang suka menggunakan media pembelajaran ada 32 siswa sedangkan yang tidak menyukai hanya ada 4 siswa, mereka yang menyukai media beralasan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran mudah dipahami dan tidak jenuh. Sedangkan yang tidak menyukai beralasan banyak menyita waktu.
          Jadi hubungan antara media pembelajaran dengan keefektifan pembelajaran sangat relevan dan memudahkan siswa untuk menerima materi yang disampaikan oleh Guru. 
C.1. Metode Penelitian Yang Digunakan
Dalam penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode langsung dan pencarian referensi dari berbagai sumber.

BAB III
PENUTUP
A.       KESIMPULAN

Dari karya ilmiah ini dapat di simpulkan bahwa media pembelajaran beerbasis  IT memudahkan dalam proses belajar mengajar di lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi.
1.         Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat membawa informasi atau pesan dalam interaksi dalam proses pembelajaran. Penggunaan sumber belajar dan media pembelajaran merupakan strategi dalam pembelajaran dan juga bukan hanya berfungsi sebagai alat bantu mengajar melainkan juga sebagai sumber belajar bagi siswa maupun mahasiswa  .
2.         Penggunaan Media Pembelajaran berbasis IT bagi siswa  diharapkan dapat menggugah minat belajar siswa maupun mahasiswa, sehingga  siswa maupun mahasiswa  menjadi lebih kritis dalam menangkap materi yang disajikan oleh guru maupun dosen.

B.      SARAN

1.      Perguruan tinggi hendaknya memberikan pelatihan dan magang kepada siswa di bidang IT.
2.      Perguruan tinggi semestinya menyediakan sarana dan prasarana komunikasi dengan siswa baik di jejaring social tentang perkembangan IT.

DAFTAR PUSTAKA 

No comments:

Post a Comment