KATA PENGANTAR
Dengan
mamanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayahNya , kami dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini
yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Berbasis IT Bagi Siswa”.
Dalam
rangka mengikuti “Lomba Makalah Ilmiah Tingkat
SMA/SMK/SEDERAJAT” & Seminar
“Leadership & Organizing“yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi
STMIK CIC tahun 2013.
Penyusunan
karya tulis ini melalui proses dan melibatkan berbagai pihak yang telah
membantu pelaksanaan karya tulis ini sehingga berjalan lancar. Oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Kepala Sekolah Menengah
Atas Negeri 1 Losari Kabupaten Cirebon yang telah mengijinkan kami untuk
mengikuti “Lomba Makalah Ilmiah Tingkat
SMA/SMK/SEDERAJAT” & Seminar “Leadership
& Organizing”, demikian juga kepada Bapak dan Ibu guru yang telah
memberi dukungan moril dan spiritual, serta yang selalu menjadi inspirator dan
motivator kami untuk selalu memberikan
yang terbaik. Dan berbagai pihak yang tidak bisa kami sebut satu persatu, yang
telah membantu kami hingga terlaksananya
kagiatan untuk membuat karya tulis ini.
Kami
mengakui masih banyak terdapat kelimahan dan kekurangan dalam karya tulis ini,
maka sumbang saran yang konstruktif selalu penulis harapkan, mudah-mudahan
karya tulis ini bermanfaat khususnya untuk setiap guru yang selalu berusaha
mengubah perilaku dan karakter siswa kearah yang lebih baik.
Semoga
Allah SWT selalu memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah, sedang, dan
yang akan kita lakukan untuk peningkatan kualitas pelajar. Amin.
Cirebon, 13 Mei 2013
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Berdasarkan
pasal 31 UUD 1945 mengenai Pendidikan dan Kebudayaan ayat 1 dan ayat 5 yang
berbunyi :
1.
Setiap warga Negara
berhak mendapatkan pendidikan.
5. Pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai agama
dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan
dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan,
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab".
Jadi,
semua warga Negara berhak mendapatkan pendidikan yang di biayai oleh
pemerintah. Dengan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan
perkembangan jaman yang sudah semakin canggih. Setiap sekolah harus memiliki
sarana dan prasarana yang dapat mendukung dalam proses pembelajaran yang
berbasis IT. Berdasarkan UUD 1945 Ayat 5 yang bertujuan untuk memajukan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Di
era globalisasi ini dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, banyak Sekolah, Instansi atau perusahaan yang beralih fungsi
kegiatan kerjanya menjadi berbasis IT,guna menghasilkan Sumber Daya Manusia
yang profesional dalam dunia kerja. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
dunia pendidikan adalah hal yang sangat mendesak dilakukan untuk menjawab
tantangan kehidupan dunia yang serba teknologi. Untuk itu semua sekolah maupun
perguruan tinggi yang ingin alumninya diterima dalam pasaran dunia kerja
seharusnya mulai menggagas pembelajaran berbasis teknologi. Dari hasil analisis
terhadap berbagai berbagai literatur menunjukan bahwa dalam pelaksanaan
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi terdapat lima konsep
utama softwere yang dijadikan alat dalam proses pembelajaran yaitu
pertama teks file yang berupa doc, pdf, dan ppt. Kedua Gambar bagi mata
pelajaran / atau mata kuliah yang mendukung aplikasi gambar, ketiga animasi
keempat suara bisa dalam bentuk mp3, sound dan lain-lain dan kelima film yang
bisa digunakan manakala dosen/guru berhalangan datang ketempat mengajar
sehingga bisa merekam film sebagai pengganti dosen/ guru.
Boomingnya
hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi dalam beberapa tahun terakhir
ini telah banyak membantu para pendidik ( guru, dosen, instruktur, dll ) dalam
penyediaan media pembelajaran (instructional
media ) dan sumber belajar ( learning
resource ) serta alat peraga ( teaching
aid ). Setiap orang dapat dengan
mudah mengakses berbagai informasi kapan saja dan di mana saja, sesuai
kebutuhan masing-masing. Di bidang pendidikan , para mahasiswa , siswa dan
peserta pelatihan dengan mudah bisa memperoleh materi pembelaran yang berkaitan
dengan topic yang di pelajari di sekolah atau menyelesaikan tugas yang di
berikan guru/pelatih. Dewasa ini, media pembelajaran dan sumber belajar tidak
terbatas hanya pada buku-buku di perpustakaan dan guru di sekolah.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
dapat di ketahui masalh-masalah yang muncul, masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh IT terhadap dunia pendidikan ?
2. Pandangan Siswa terhadap Perguruan Tinggi IT di wilayah III Cirebon ?
3. Bagaimana hubungan antara media dan efektifitas pembelajaran ?
1. Bagaimana pengaruh IT terhadap dunia pendidikan ?
2. Pandangan Siswa terhadap Perguruan Tinggi IT di wilayah III Cirebon ?
3. Bagaimana hubungan antara media dan efektifitas pembelajaran ?
C. Tujuan
Perguruan Tinggi di Indonesia
khususnya wilayah III Cirebon kini makin diminati dikarenakan banyak perusahaan
yang membutuhkan tenaga IT. Karya ilmiah ini bertujuan untuk ;
1.
Mengetahui pengaruh penggunaan media/ model pembelajaran
berbasis IT.
2.
Mengetahui hubungan antara media dan efektifitas
pembelajaran berbasis IT.
D. Metode Penelitian
Dalam
penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode langsung dan pencarian referensi
dari berbagai sumber.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perguruan Tinggi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ,
Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.
Peserta Perguruan Tinggi disebut mahasiswa, sedangkan gurunya disebut Dosen.
Di Indonesia Perguruan Tinggi dapat berbentuk
akademi, institute, politeknik, sekolah tinggi dan universitas. Perguruan Tinggi
dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan program
diploma( D1, D2, D3 ) Sarjana ( S1) Magister ( S2 ) doctor ( S3 ) dan
spesialis.
Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi
adalah :
1. sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebgai anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbul didalam masayrakat Indonesia
3. Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehinggadengandemikian memudahkan mereka berkomunikasi
1. sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebgai anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbul didalam masayrakat Indonesia
3. Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehinggadengandemikian memudahkan mereka berkomunikasi
Pendidikan tinggi diharapkan dapat
menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkatpengetahuan yang terdiri
atas.
1. Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya Ilmu Sosial Dasar
1. Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya Ilmu Sosial Dasar
2. Kemampuan professional;
adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan
kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan
yang tinggi dalam bidang profesinya.
3.
Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini
para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan
sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia,
memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan,
serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang
dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan
seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan
menjadi sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan
mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat
manusia pada umumnya.
B.
Pandangan
Siswa Terhadap Perguruan Tinggi IT di Wilayah III Cirebon
Menurut salah satu siswa SMA N 1 LOSARI yang
bernama Vidia mengatakan bahwa “
Perguruan Tinggi yang berada di wilayah III Cirebon masih terbatas dari segi
kualitas dan kuantitas “
C.
Bagaimana
Hubungan Antara Media Dan Efektifitas Pembelajaran
1. Pengertian Media
Pembelajaran
1.1 Media pembelajaran dalam Perspektif Sejarah
Dari perspektif sejarah , penggunaan
media sebagai alat bantudalam proses pembelajaran sudah melewati
perjalanan cukup panjang. Menurut Midun
( 2009 ), perkembangan konsep media dalam pendidkan di awali dengan munculmya
aliran realisme dalam pendidikan yang dipelopori oleh Johan Amos Camenius pada
abad ke-17, melalui sebuah tulisan dalm bukunya yang berjudul Orbis Pictus ( Dunia dalam Gambar ).
Dalam pengamatan Camenius , anak-anak di eropa
yang tidak berbahasa latin ( jerman, francis, rusia, dsb ).
Mengalami kesulitan dalam
mempelajari bahasa latin. Bagi mereka bahasa Latin sangat abstrak dan sulit di
mengerti , untuk itu diperlikan visualisasi agar lebih mudah di pahami. Dalam
buku Orbis Pictus ,Comenius meberikan
gambar bendanya untuk setiap kata dan di letakkan di samping kata tersebut.
Dengan demikian bahasa latin yang di pelajari oleh anak-anak menjadi lebih
nyata/konkret dan mudah diingat. Aliran realisme ini mendorong munculnya aliran
visualisasi pendidikan atau pembelajaran yang intinya si pebelajar (guru) harus
menggunakan gambar-gambar untuk memperjelas apa yang di ajarkannya kepada
peserta didik.
1.2. Pengertian Media Pembelajaran, Sumber Belajar dan Alat Peraga
1.2.1.
Media Pembalajaran (Instructional Media)
Sebelum
membahas lebih lanjut tentang pengertian media pembelajaran, ada baiknya terlebih dahulu di bahas tentang makna masing-masing
kata yang membentuknya. Media pembelajaran tediri dari dua kata, yaitu media
dan pembelajaran.
Apa
itu media?
Secara
etimologis, Media berasal dari Bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Istilah
perantara atau pengantar ini, menurut Boove (1977), digunakan karena fungsi
media sebagai perantara atau pengantar suatu pesan dari pengrim (sender) kepada
si penerima (receiver) pesan. Dari sini, berkembang berbagai definisi
terminologis mengenai media menurut para Dengan memahami kedua kata
tersebut,maka akan dapat membantu kita dalam memberikan pengertia tentang
istilah media pembelajaran.ahli media dan pendidikan. (Asyar:
Apa
yang dimaksud pembelajaran?
Kata
pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Inggris, yaitu “instruction”. Instuction diartikan
sebagai proses interaktif antara guru dan siswa yang berlangsung secara
dinamis. Ini berbeda dengan istilah “teaching”
yang berarti mengajar. Teaching memiliki konotasi proses belajar dan belajar
yang berlangsung satu arah dari guru ke siswa. Dalam hal ini, hanya guru yang
berperan aktif mengajar, sedangkan siswa bersifat pasif.
Sekarang,
apa definisi media pembelajaran itu?
Setelah
memahami pengertian kata “media” dan
“pembelajaran” secara terpisah, maka
dengan menggabungkan kedua istilah tersebut pengertian “media pembelajaran” dengan mudah dapat dipahami dengan mudah, yaitu
apa saja yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Media pembelajaran,
menurut Gerlech & Ely (1971), memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu
termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat
peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media
pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi
dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa perangkat keras (hardware), seperti computer , televise,
projector, dan perangkat lunak (software)
yang di gunakan pada perangkat keras itu. Dalam hal ini, pendidik juga bisa
termasuk salah satu bentuk media pembelajaran sehingga menjadi kajian strategi
penyampaian pembelajaran(Degeng,2001). Jadi, media pembelajaran tidak hanya
berupa benda mati, tetapi juga benda hidup, seperti manusia. Sebagai benda
hidup, media dapat juga merupakan pesan yang dapat di pelajari.
Berdasarkan
pengertian di atas, media pembelajaran dapat di pahami sebagai “segala sesuatu
yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara
terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.
1.3. Jenis Media Pembelajaran
Secara
umum, ada 4 jenis media pembelajaran, yaitu media
visual, media audio, media audio-visual dan multimedia.
1)
Media visual, yaitu
jenis media yang di gunakan hanya mengandalkan indra penglihatan peserta didik
semata-mata, sehingga pengalaman belajar yang di terima peserta didik sangat
tergantung pada kemampuan penglihatannya seperti buku, jurnal, poster, globe
bumi, peta, foto, alam sekitar dan sebagainya.
2)
Media audio adalah
jenis media yang di gunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan
indra pendengaran peserta didik. Pengalaman yang akan di dapatkan adalah dengan
mengandalkan indra kemampuan pendengaran.
3)
Media audio-visual,
adalah jenis mesia yang di gunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya
melibatkan indra pendengaran penglihatan dalam satu proses atau kegiatan. Pesan
dan informasi yang dapat di salurkan melalui media ini dapat berupa pesan
verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran.
4)
Multimedia,yaitu media
yang melibatkan jenis media untuk merangsang semua indra dalam satu kegiatan
pembelajaran. Multimedia lebih ditekankan pada penggunaan berbagai media
berbasis TIK dan computer.
1.4. Manfaat Media Pembelajaran Bagi
Siswa
Pemanfaatan media pembelajaran dikaitkan
sangat erat dengan peningkatan kualitas pembelajaran yang diharapkan.
Pemanfaatan media pembelajaran oleh pendidik dihaarapkan dapat menciptakan
pengalaman belajar yang lebih bermakna, memfasilitasi proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik, sesama peserta didik , dan peserta didik dengan
ali bidang ilmu yang relevan dimana saja serta memperkaya hasil belajar
mahasiswa. Hal ini dipercaya mampu mengubah suasana belajar yang pasif menunggu
, dan pendidik sebagai sumber ilmu satu-satunya, menjadi siswa aktif berdiskusi
dan mencari melalui beragam sumber belajar yang tersedia, sementara pendidik
berperan menjadi fasilitator yangb sama-sama terlibat dalam proses beajar
mengajar. Ketersediaan akan aneka ragam media dan teknologi pembelajaran
bermakna bukan hanya bag ipendidik, tetapi juga bagi peserta didik, karena
media dan teknologi pembelajaran dapat mebantu peserta didik secara luwes untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Manfaat model/ media pembelajaaran
berbasis IT bagi siswa antara lain :
1.
Siswa menjadi kritis
dalam proses belajar mengajar
2. Menjadikan siswa
menjadi bersemangat belajar dan juga menjadikan proses belajar mengajar yang
menyenangkan tidak monoton
3. Media pembelajaran di
jadikan sebagai stimulsi perangsang agar siswa lebih semangat dalam menangkap
materi yang di berikan oleh guru maupun instruktur
4.
Memudahkan siswa
memahami, dan menangkap materi
5.
Efektifitas waktu
6.
Keterampilan fisik
peserta didik menjadi meningkat
7.
Kemampuan daya piker
berkembang
8.
Mendorong peserta didik
membangkitkan minat belajar
Berdasarkan Asyhar dalam bukunya
“Kreatif Mengembangkan Media Penbelajaran” mengungkapkan
bahwa manfaat media pembelajaran:
a. Memperluas cakrawala sajian materi pembelajaran yang diberikan
dikelas seperti buku, foto-foto dan nara sumber sehingga peserta didik akan
memiliki banyak pilihan sesuai kebutuhan dan karakteristik masing-masing.
b. Memberikan
pengalaman belajar yang konkret dan langsung kepada peserta didik.
c. Menambah kemenarikan tampilan materi sehingga meningkatkan
motivasi dan minat serta minat peserta didik untuk fokus mengikuti materi yang
di sajikan, sehingga diharapkan efektifitas belajar akan meningkat pula.
d. Merangsang
peserta didik untuk berfikir kritis, menggunakan kemampuan imajinasinya,
bersikap dan berkembang lebih lanjut, sehingga melahirkan kreatifitas dan
karya-karya inovatif.
e. Penggunaan media dapat meningkatkan efisiensi
proses pembelajaran.
f. Media pembelajaran dapat memecahkan masalah
pendidikan.
Jadi manfaat media pembelajaran yang
paling mengena pada siswa dalam proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
dan memudahkan materi untuk lebih di pahami. Dengan mudah di pahaminya materi
siswa memiliki kreatifitas yang tinggi untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
1.5. Hubungan Media
Pembelajaran dengan efektifitas Pembelajaran
Berdasarkan materi di atas bahawa media
adalah sebuah pengantar pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima
pesan, sedangkan pembelajaran adalah sebuah proses dari titik 0 atau sesuatu
yang tidak bisa menjadi memahami sesuatu atau dengan kata lain menjadi bisa.
Jadi media pembelajaran adalah pengantar antara tidak bisa menjadi memahami
atau bisa.
Dalam
proses pembelajaran jika pesan yang di kirim melalui pengantar tidak sampai ke
penerima pesan maka proses pembelajaran dianggap tidak efektif, untuk itu
diperlukan adanya media atau alat pengantar pesan yang menarik agar pesan
tersampaikan dengan sempurna dan dapat dikatakan proses pembelajaran yang
efektif.
Berdasarkan hasil survei mengenai
penggunaan media pembelajaran di kelas XI IPA 2 Maka didapatkan hasil sebagai
berikut:
Hasil survei penggunaan media pambelajaran kelas XI IPA 2:
Kelas
|
Media Pembelajaran dengan IT
|
Jumlah
|
|
Suka
|
Tidak suka
|
||
XI IPA 2
|
32 siswa
|
4 siswa
|
36 siswa
|
Bedasarkan hasil table di atas
diperoleh jumlah siswa yang suka menggunakan media pembelajaran ada 32 siswa
sedangkan yang tidak menyukai hanya ada 4 siswa, mereka yang menyukai media
beralasan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran mudah dipahami dan tidak
jenuh. Sedangkan yang tidak menyukai beralasan banyak menyita waktu.
Jadi
hubungan antara media pembelajaran dengan keefektifan pembelajaran sangat
relevan dan memudahkan siswa untuk menerima materi yang disampaikan oleh
Guru.
C.1.
Metode Penelitian Yang Digunakan
Dalam penulisan karya
ilmiah ini menggunakan metode langsung dan pencarian referensi dari berbagai
sumber.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
karya ilmiah ini dapat di simpulkan bahwa media pembelajaran beerbasis IT memudahkan dalam proses belajar mengajar
di lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi.
1.
Media pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang dapat membawa informasi atau pesan dalam
interaksi dalam proses pembelajaran. Penggunaan sumber belajar dan media
pembelajaran merupakan strategi dalam pembelajaran dan juga bukan hanya
berfungsi sebagai alat bantu mengajar melainkan juga sebagai sumber belajar
bagi siswa maupun mahasiswa .
2.
Penggunaan Media
Pembelajaran berbasis IT bagi siswa
diharapkan dapat menggugah minat belajar siswa maupun mahasiswa,
sehingga siswa maupun mahasiswa menjadi lebih kritis dalam menangkap materi
yang disajikan oleh guru maupun dosen.
B.
SARAN
1. Perguruan tinggi hendaknya memberikan
pelatihan dan magang kepada siswa di bidang IT.
2. Perguruan tinggi semestinya menyediakan
sarana dan prasarana komunikasi dengan siswa baik di jejaring social tentang
perkembangan IT.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment